Mengapa Liga Champions 2024 Berubah Format
Perubahan format Liga Champions ini sebenarnya didorong oleh satu hal utama: keinginan klub-klub besar untuk mendapatkan lebih banyak uang. Pendapat inilah yang menjadi asumsi hampir seluruh fans sepak bola dan juga para punditnya.
Sebagai salah satu kompetisi sepak bola paling bergengsi di dunia, Liga Champions memungkinkan UEFA mengalirkan miliaran euro kepada klub-klub besar melalui hak siar dan sponsor.
Klub-klub ini ingin memainkan lebih banyak pertandingan "bergengsi" menghadapi lawan yang lebih kuat. Menurut mereka, babak grup dengan hanya tiga lawan terasa terlalu monoton dan kurang dramatis.
Dengan lebih banyak pertandingan melawan tim kuat, diharapkan minat penonton, stasiun TV, dan penggemar baru dari seluruh dunia akan meningkat. Artinya, mereka ingin mendapat lebih banyak Big Match untuk memperoleh pendapatan besar.
Selain itu, klub-klub besar juga punya senjata pamungkas: untuk membuat kompetisi tandingan yang dikenal dengan nama Super League. Meski proyek Super League ini gagal hanya dalam 48 jam pada 2021 karena reaksi keras dari penggemar, ide ini sukses bikin UEFA ketar-ketir.
Akhirnya, format baru Liga Champions yang lebih mendekati apa yang diinginkan oleh klub-klub besar—terutama yang sempat terlibat dalam Super League—disetujui oleh UEFA setahun setelahnya.
Baca juga: 10 Klub Terbaik di Dunia, Ada Favoritmu?
Diperbarui: 17 September 2024, 09:11 WIB Diterbitkan: 17 September 2024, 08:54 WIB
UEFA memastikan format baru Liga Champions akan digunakan mulai musim depan. Tak ada lagi sistem pembagian 32 klub peserta ke dalam delapan grup, begitu pula dengan fase 16 besar yang mengalami perubahan.
Jumlah klub yang akan berlaga di Liga Champions 2024/2025 berjumlah 36 atau lebih banyak empat slot dibanding musim-musim sebelumnya.
Dalam format baru Liga Champions yang berlaku musim depan, fase grup akan diganti dengan League Phase. Mereka tidak akan lagi menghadapi tiga tim dengan format kandang-tandang seperti yang selama ini berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alih-alih menghadapi tiga kesebelasan yang berada dalam satu grup, kelak setiap klub akan melawan delapan tim berbeda di League Phase yang diambil dari masing-masing empat pot. Empat pertandingan kandang dan empat laga lainnya berstatus tandang.
Tanpa pembagian grup, seperti musim ini dari Grup A hingga Grup H, seluruh tim peserta akan ditempatkan dalam satu klasemen besar yang didasarkan pada hitungan poin dan selisih gol.
Sebanyak delapan tim teratas dipastikan lolos langsung ke babak 16 besar. Sementara peringkat 9 sampai 24 akan memainkan babak playoff untuk merebut delapan tiket sisa ke 16 besar.
Sedangkan penghuni peringkat 25-36 dipastikan tersingkir dan tidak akan ada lagi klub dari Liga Champions yang turun berlaga ke Liga Europa.
Sebanyak delapan tim teratas dipastikan lolos langsung ke babak 16 besar. Sementara peringkat 9 sampai 24 akan memainkan babak playoff untuk merebut delapan tiket sisa ke 16 besar.
"UEFA dengan jelas menunjukkan komitmen penuh untuk menghormati nilai-nilai mendasar olahraga dan mempertahankan prinsip utama kompetisi terbuka, dengan kualifikasi merujuk prestasi olahraga, sepenuhnya sejalan dengan nilai-nilai dan olahraga Eropa yang berbasis solidaritas," kata Presiden UEFA Aleksander Ceferin di laman resmi UEFA.
"Saya sangat senang bahwa ini merupakan keputusan bulat dari Komite Eksekutif UEFA dengan Asosiasi Klub Eropa, Liga Europa, dan asosiasi nasional semuanya menyetujui proposal yang dibuat. Bukti lain bahwa sepak bola Eropa lebih bersatu dari sebelumnya," terang Ceferin.
Penggunaan format baru di Liga Champions mendapat beragam tanggapan dari fans sepak bola. Nada resistensi muncul dari kolom komentar akun resmi Liga Champions dan UEFA di Instagram.
Bola.net - Musim 2023/2024 ini bakal jadi musim terakhir Liga Champions dengan format lama. Mulai musim depan 2024/2025, UEFA bakal menggunakan format baru yang dianggap lebih menarik, lebih kompetitif.
Format Liga Champions yang sekarang sudah digunakan selama belasan tahun. Ada total 32 tim peserta di fase grup, mengerucut ke babak 16 besar di fase gugur, dan seterusnya hingga final.
Nah, mulai musim depan, UEFA akan menambah jumlah peserta jadi 36 tim. Fase grup pun bakal dihapus, diubah dengan sistem baru yang menggunakan klasemen besar berisi seluruh tim peserta, disebut League Phase.
Akan tetap ada drawing di awal musim, tapi kali ini drawing tersebut untuk menentukan laga-laga League Phase. Setiap tim akan menghadapi delapan pertandingan, empat kandang, empat tandang.
UEFA mengklaim bahwa perubahan format ini diperlukan agar Liga Champions bisa bertahan sebagai kompetisi sepak bola terbaik level klub. Mereka ingin meningkatkan minat para penonton baru, yaitu penonton-penonton usia muda.
Liga Champions 2024/2025 menggunakan format baru dengan perubahan dari fase grup menjadi fase liga. Berikut penjelasan soal format baru Liga Champions.
Format baru Liga Champions membuat jumlah peserta bertambah dari 32 klub menjadi 36 klub. Tidak ada fase grup seperti Liga Champions sebelumnya. Format baru menggunakan Fase Liga, dengan format klasemen digunakan di antara 36 klub.
Seluruh 36 klub akan ditempatkan dalam satu klasemen besar yang didasarkan pada hitungan poin dan selisih gol. Tidak semua tim akan bertemu. Masing-masing klub diundi untuk melawan 8 klub di Fase Liga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap klub hanya akan menjalani 8 pertandingan menghadapi dua lawan dari tiap-tiap pot. Delapan laga itu dibagi menjadi empat laga kandang dan empat laga tandang.
Klub-klub dari negara yang sama tidak bisa bertemu di Fase Liga. Selain itu lawan dari tim sebuah negara juga tidak boleh lebih dari dua klub.
Klub yang finis posisi 1-8 di klasemen Fase Liga otomatis lolos ke babak 16 besar Liga Champions. Tim peringkat 9-24 akan bersaing memperebutkan delapan tiket sisa ke babak 16 besar dalam dua leg pertandingan knock-out playoffs.
Sedangkan tim posisi 25-36 dipastikan tersingkir dari Liga Champions dan seluruh kompetisi Eropa.
Fase knock-out mulai dari babak 16 besar hingga final tidak mengalami perubahan format. Babak 16 besar hingga semifinal menggunakan dua leg, sedangkan final tetap satu leg.
Format baru Liga Champions membuat pertandingan menjadi lebih banyak, dari 125 pertandingan menjadi 189 pertandingan. Format baru ini juga diterapkan di Europa League dan Conference League mulai 2024/2025.
UEFA telah mengumumkan dan merilis video panduan tentang format baru Liga Champions yang akan dimulai musim depan.
Liga Champions musim 2023/24 akan menjadi musim terakhir di mana kompetisi tersebut menggunakan format lama, di mana 32 tim terbagi ke dalam delapan grup dengan dua tim dari masing-masing grup akan lolos ke babak gugur mulai dari 16 besar hingga menuju final.
Dan untuk musim depan, UEFA telah mengumumkan bahwa Liga Champions akan berganti format. Banyak perbedaan yang bakal tersaji dalam format baru ini, mulai dari jumlah peserta, total pertandingan hingga penentuan peserta.
Lalu, bagaimana format baru UCL untuk musim depan dan apa alasan UEFA mengganti formatnya? GOAL memberikan ulasannya...
TEMPO.CO, Jakarta - Undian Liga Champions 2024-2025 untuk babak utama, yang kini memakai format baru dan disebut fase liga, sudah dilakukan di Monaco, Kamis lalu, 29 Agustus 2024. Banyak laga menarik akan berlangsung.
Sesuai format baru Liga Champions, jumlah peserta naik dari 32 menjadi 36. Tiap tim akan menghadapi delapan lawan berbeda di fase liga. Mereka akan bermain empat kali di kandang dan empat kali di markas lawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari laman UEFA, Liga Champions musim ini tak lagi ada babak grup seperti sebelumnya. Semua tim akan berkompetisi dalam satu liga yang terdiri dari 36 tim, menggantikan format sebelumnya yang terdiri dari delapan grup dengan masing-masing empat tim.
Dalam fase liga yang baru, tim-tim akan memainkan delapan pertandingan, bukannya menghadapi tiga lawan dua kali. Mereka akan bermain melawan delapan tim yang berbeda, dengan setengah dari pertandingan di kandang dan setengahnya lagi di tandang.
Delapan tim teratas akan melaju langsung ke babak 16 besar. Untuk mereka yang finis di urutan kesembilan hingga 24 akan mengikuti babak playoff sistem gugur dua leg untuk mendapatkan kesempatan mendapatkan tempat di tahap berikutnya.
Tim yang finis di urutan ke-25 atau lebih rendah akan tersingkir dan tidak akan melaju ke Liga Europa. Dari babak 16 besar dan seterusnya, Liga Champions akan kembali ke format tradisionalnya, dengan final yang akan diselenggarakan di lokasi netral.
Dalam format baru Liga Champions, jumlah total pertandingan akan meningkat dari 125 menjadi 189, dengan masing-masing tim bermain 8 hingga 17 pertandingan (bila lolos ke final). Fase liga diperpanjang hingga akhir Januari, bukan berakhir sebelum Natal. Format baru memungkinkan banyak tercipta laga menarik sejak awal fase liga.
Pada gelaran di tahun ini, Liga Champions diketahui merubah formatnya. Perubahan format ini jelas banyak menyebabkan kebingungan, apalagi buat mereka yang udah nyimak Liga Champions sejak puluhan tahun lalu. Terus apa yang membuat Liga Champions 2024 berbeda?
Liga Champions 2024 adalah gelaran perdana turnamen ini yang memakai sistem semi-liga, bukan lagi babak grup seperti sebelumnya. Jumlah tim yang bertanding juga membuncit dari awalnya 32 menjadi 36 tim.
Mengapa Liga Champions 2024 merubah formatnya? Bagaimana pengaturan detail jadwalnya? Berikut kami telah merangkumnya menjadi beberapa bagian yang harus kamu simak.
Format Liga Champions 2024
Mengapa Liga Champions 2024 Berubah Format
Jadwal Lengkap Liga Champions 2024
Daftar Lengkap Peserta Liga Champions 2024
Baca juga: Liverpool: Sederet Prestasi dan Pemain Legenda Mereka
Untuk menonton seluruh laga Liga Champions 2024 yang pastinya bakal seru banget, kamu bisa berlangganan Vidio dari Telkomsel. Mulai 60 ribuan aja, kamu bisa menonton laga dari tim-tim kesayanganmu untuk mendapat gelar terkuat di Eropa.
Penasaran kira-kira apa aja yang tersaji di Liga Champions 2024?
Format Liga Champions 2024
Liga Champions 2024/2025 hadir dengan format baru yang membawa perubahan signifikan. Jumlah klub peserta bertambah dari 32 menjadi 36 tim, dan tidak ada lagi fase grup seperti sebelumnya.
Sebagai gantinya, setiap klub akan menjalani Fase Liga dalam format klasemen besar yang melibatkan semua peserta. Cukup membingungkan ya? Mari kita bongkar formatnya dengan pengertian yang lebih mudah.
Pada format baru ini, setiap tim tidak akan bertemu dengan semua peserta lainnya. Sebaliknya, mereka diundi untuk melawan 8 tim berbeda dalam 8 pertandingan, terdiri dari 4 laga kandang dan 4 laga tandang. Uniknya, klub tidak boleh bertemu dengan tim dari negara yang sama lebih dari dua kali.
Setelah pertandingan Fase Liga selesai, tim-tim yang menduduki peringkat 1-8 otomatis lolos ke babak 16 besar. Sementara itu, tim yang berada di posisi 9-24 akan bertarung dalam knock-out playoffs untuk memperebutkan 8 tiket tersisa ke fase 16 besar.
Tim yang finis di urutan 25-36 akan tersingkir dari seluruh kompetisi Eropa. Gak ada lagi tiket langsung ke Europa League seperti edisi sebelumnya. Kalo kalah, ya berarti pulang, siapapun timnya.
Format knock-out mulai babak 16 besar hingga final tetap sama seperti sebelumnya, di mana dua leg digunakan di setiap babak hingga semifinal, dan final dimainkan dalam satu pertandingan.
Dengan format baru ini, jumlah pertandingan Liga Champions bertambah dari 125 menjadi 189, memberikan lebih banyak aksi dan drama bagi para penggemar sepak bola. Format baru ini juga akan diterapkan di Liga Europa dan Liga Konferensi Eropa mulai musim yang sama.
Mengapa berganti format menjadi lebih banyak tim? Mari kita bahas di bab selanjutnya.